Peninggalan Kerajaan Kutai

Prasasti Yupa merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kutai yang didalamnya berisi fakta mengenai silsilah Kerajaan Kutai. Prasasti ini ditulis dalam bentuk puisi anustub dan diperkirakan sudah berusia 400 Masehi. Sayangnya, dari tujuh buah Prasasti Yupa hanya sebagian saja yang berhasil diterjemahkan.
1. Prasasti Yupa Muarakaman I
Prasasti Yupa Muarakaman I tertulis dalam 12 baris pahatan yang menceritakan tentang silsilah Kerajaan Kutai. Prasasti yang diperkirakan dibuat pada abad ke-4 ini menyebutkan bahwa Raja Mulawarman merupakan anak dari Aswawarman dan merupakan cucu dari Kudungga. Isi Prasasti tersebut yakni sebagai berikut:
Srimatah srinarendrasya,
Kundunggasya mahatmanah,
Putro svavarmmo vikhyatah,
Vansakartta yathangsuman,
Tasya putra mahatmanah,
Trayas traya ivagnayah,
Tesan trayanam pravarah,
Tapo bala damanvitah,
Sri mulavarmma rajendro,
Yastva bahusuvarnnakam,
Tasya yajñasya yupo ‘yam,
Dvijendrais samprakalpitah.
Artinya:
Sang Maharaja Kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarman namanya, yang seperti Sang Ansuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarman, Raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas amat banyak. Buat peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.
2. Prasasti Yupa Muarakaman II

Jika Prasasti Yupa Muarakaman I terdiri dari 12 baris, maka berbeda dengan Prasasti Yupa Muarakaman II yang hanya terdiri dari 8 baris tulisan nih, guys! Prasasti ini menceritakan tentang Raja Mulawarman yang menyumbangkan 20.000 ekor sapi kepada para kaum Brahmana. Isi prasasti tersebut yakni sebagai berikut:
Srimato nrpamukhyasya
Rajñah sri mulavarmmanah
Danam punyatame ksetre
Yad dattam vaprakesvare
Dvijatibhyo ‘gnikalpebhyah
Vinsatir ggosahasrikam
Tasya punyasya yupo ‘yam
Krto viprair=ihagataih
Artinya:
Dengarkanlah oleh kamu sekalian, Brahmana yang terkemuka, dan sekalian orang baik lain-lainnya, tentang kebaikan budi Sang Mulawarman, Raja besar yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah berwujud sedekah banyak sekali, seolah-olah sedekah kehidupan atau semata-mata pohon kalpa (yang memberi segala keinginan), dengan sedekah tanah (yang dihadiahkan). Berhubung dengan kebaikan itulah maka tugu ini didirikan oleh para Brahmana (buat peringatan)